Sunday, December 11, 2016

Keheningan waktu disaat tengah malam.
Hanya terdengar suara berisik daun dan detik jam.
Ku terdiam merasakan putar waktu berserta bumi.
Sambil terdiam kurenungkan semua waktu lampau ku.
Waktu pengikatku , waktu ilusiku , waktu kesedihan dan waktu dosaku.
Tanpa kusadari air mata telah jatuh bersama dengan rasa sesal.

Wednesday, December 7, 2016

Haruskah semua menghilang tanpa ada kata.
Kata indah yang selalu mengisi waktu-waktu ku.
Aku tak ingin kisah kita menjadi pohon sakura yang indah hanya pada musimnya.
Aku ingin kisah kita menjadi pohon waringin yang kuat dengan akar besarnya.
Namun semua itu hanya impian saja ketika kita dipisahkan oleh alam.

Gemericik air yang turun menangisi sang ibu bumi.
Tangis kecil yang jadi amarah karena hilangnya wajah teduh sang ibu bumi.
Wajah indah hijau yang teduh kini sirna dengan kering dan tandus.

Monday, November 28, 2016

Isak tangis terdengar di sudut ruangan.
Kau menangis pilu hingga terdengar sendu.
Sakit akan perasaan mu terdengar melalu tangismu.
Maukah kau berbagi rasa sakitmu itu kepadaku.
Aku siap berbagi rasa sakit dan rasa sedihmu
Aku siap menjadi perisai rasa sakitmu.
Aku siap menjadi payung untuk melindungmu dari hujan derita.
Dan aku akan selalu disamping mu meski kau pernah berada di sisiku.

Tuesday, November 22, 2016

Aku akan selalu ceria meski banyak derita.
Aku akan memakai topeng tersenyumku untuk menutupi bebanku.
Aku akan jadi pembohong agar mereka tak tahu masalahku.
Aku akan melangkah meski kaki terikat.

Friday, November 18, 2016

Ketika kita dipisahkan jarak kita masih bisa bertemu.
Ketika kita dipisahkan status ataupun kasta kita masih bisa mengejar.
Tetapi ketika kita dipisahkan oleh maut dan alam kita hanya dapat berdoa.
Berdoa kepada sang Pencipta agar kita selalu di sediakan tempat untuk terus bersama.
Doa yang terus kulantunkan agar kau tetap hidup dalam hatiku.
Doa yang terus kuucapkan agar kita selalu didekatkan.

Friday, November 11, 2016

ngawur 1.4

Alunan melodi lembut dari surga.
Mengantar jiwa tanpa tubuh.
Kepada tempat terakhir hidup.
Jangan lah kau sedih berkelu pilu.
Sambut lah dengan suka cita.
Karena Sang Pencipta enggan melihatmu sakit di bumi.

Sunday, November 6, 2016

Api

Akulah sang panas yang membara.
Amarahku bisa membakar apa saja.
Amarahku bisa menyebabkan banyak tangisan.
Tapi bukan amarah saja yang kugunakan.
Kehangatan ku untuk setiap dinginnya musim.
Terang cahaya ku untuk penerangan di kegelapan .

Ngawur 1.3

Buatlah aku menangis.
Buatlah aku sakit.
Buatlah aku hancur.
Tapi jangan sampai engkau bersedih.
Jangan sampai engkau terluka.
Cukup aku saja yang menderita dan merasakan pilu.
Karena hanya kesenangan mu yang menjadi obatku.

Tuesday, October 25, 2016

Ngawur 1.2

Melebur dalam angan dan kenangan.
Menjadi rasa asa sebuah tujuan.
Tujuan akan kemenangan dan kedamaian.
Apa yang telah lalu jadikan cerminan untuk awal yang baru.

Saturday, October 22, 2016

Ngawur 1.1

Terangnya sinar mentari terselimuti kabut pagi.
Bisik sepoi angin membangunkan jiwa dalam tubuh.
Kuhirup udara segar ini kubuka mata penuh sendu.
Hangatnya udara pagi belum cukup untuk mencairkan hati yang dingin kesedihan.
Karena kau tinggal aku di kesendirian malam terang dengan debu intan yang tersebar dilangit malam.

Tuesday, October 18, 2016

Air

Inginku menjadi seperti air mengalir tanpa beban.
Menghantam dan mengikis semua batu halangan.
Selembut air yang bisa membelai dan mengerti hatimu.
Sederas air yang bisa menjaga serta menenggelamkan semua sedihmu.

Ngawur 1.0

Karena waktu yang mempertemukan kita.
Dan karena waktu pula yang memisahkan kita.
Tapi setiap perjalan waktu yang berputar kita selalu membuat kenangan.
Kenangan akan suka maupun duka.
Inginku putar setiap detik waktu itu.
Karena di setiap detiknya selalu tersirat senyummu.
Tak ada waktu yang abadi tak ada waktu yang berputar tak ada waktu berulang tak ada waktu yang berjalan mundur karena waktu akan terus maju.

Thursday, October 13, 2016

Ngawur 0.9

Hanya bualan yang bisa ku ucapkan.
Hanya janji bisa ku katakan tapi tidak bisa ku lakukan.
Apakah aku layak di sebut manusia yang dapay kau percaya.
Pantas kah engkau selalu percaya padaku.
Jauhilah aku hinalah diriku.
Lebih baik aku sendiri tanpa seseorang di sampingku agar mulut ku tetap terkunci.

Ngawur 0.8

Nafas yang lembut bagaikan angin sejuk yang semilir.
Rona pipi merah mu bagaikan matahari yang terbit.
Wajahmu nan elok bagaikan keindahan alam.
Tapi senyum yang indah mengapa seperti gurun pasir yang tandus.
tatapan matamu dingin bagaikan kutub selatan tanpa penghuni.
Apa yang sedang kau pikirkan dan kau rasakan

Monday, October 3, 2016

ngawur 0.7

Umur yang membawa makmur
Umur mendapat sukur
Umur yang jadi tolak ukur
Umur yang bertambah uzur
Umur yang menanti Kubur

Wednesday, September 28, 2016

Ngawur 0.6

Tanah tempat kaki berpijak terdapat rantai yang mengikat
Di langit yang tinggi tempat untuk berteduh terdapat ruang yang hampa
Lembutnya angin yang menerpa terdapat cambukan tali penyiksa
Dibawah rindangnya pepohon yang menyejukan terdapat pemukul penghancur
Dibirunya air yang mengalir terdapat kerasnya arus
Di balik terangnya dunia ada gelapnya gulita dunia

Tuesday, September 27, 2016

ngawur 0.5

Sakit bukan berarti kau tertusuk duri atau tersayat pisau
Sakit bukan pula penyakit atau pun kematian
Tapi Sakit adalah sebuah kehidupan dan di lupakan

Tuesday, September 20, 2016

ngawur 0.4

Bagai sinar rembulan yang terang di gelapnya malam
Bersinarnya alam dalam malam
Bersama malam alam penuh kedamaian
Tanpa ada kebisingan yang menggangu alam
nikmati saat itu saat kedamaian alam malam

Friday, September 9, 2016

Ngawur 0.3

Datang malam yang penuh cekam.
Bunyi dentingan besi.
Bunyi pecahan kaca.
Bunyi tangisan dan jeritan.
Datang lah malam sang penghancur.

Ngawur 0.2

Hanya kata bebal yang bisa terucap.
Ucapmu bagai tanah kasar penuh kerikil.
Kerikil yang dapat melukai langkah kakimu.
Langkah yang menuntun akan jalan kedepan.

Ngawur 0.1

Setiap langkah kaki terasa berat.
Beratnya setiap hembusan nafas.
Mata yang tak dapat melihat.
Hanya insting yang terasa.
Karena aku hilang dalam kabut yang pekat.

Tuesday, August 16, 2016

Ngawur

Hidup hanyalah omong kosong belaka
Hidup hanyalah kepalsuan serta impian
Hidup hanyalah kemunafikan semata
TAPI hidup terdapat tawa canda suka duka kesenangan..........Tapi itu hanyalah kebohongan

Ngawur

Kelamnya harapan ataupun impian berawal dari masa lalu
Masa lalu tak dapat dibuang atau ditimbun begitu saja
Masa lalu akan hilang oleh kesenangan
Masa lalu akan datang dari kesakitan
.............................
Kesenangan dapat menutupi rasa sakit walau sesaat

Ngawur

Banyak Cerita
Banyak Rasa
Banyak Akal
Banyak Harta
Tapi sudahkah banyak CINTA untuk yang ESA

Tulisan Ngawur


Menikmati Semua Masa

Menanti Sebuah Asa

Untuk Mendapatkan Karunia Yang Maha Esa