Tuesday, October 25, 2016

Ngawur 1.2

Melebur dalam angan dan kenangan.
Menjadi rasa asa sebuah tujuan.
Tujuan akan kemenangan dan kedamaian.
Apa yang telah lalu jadikan cerminan untuk awal yang baru.

Saturday, October 22, 2016

Ngawur 1.1

Terangnya sinar mentari terselimuti kabut pagi.
Bisik sepoi angin membangunkan jiwa dalam tubuh.
Kuhirup udara segar ini kubuka mata penuh sendu.
Hangatnya udara pagi belum cukup untuk mencairkan hati yang dingin kesedihan.
Karena kau tinggal aku di kesendirian malam terang dengan debu intan yang tersebar dilangit malam.

Tuesday, October 18, 2016

Air

Inginku menjadi seperti air mengalir tanpa beban.
Menghantam dan mengikis semua batu halangan.
Selembut air yang bisa membelai dan mengerti hatimu.
Sederas air yang bisa menjaga serta menenggelamkan semua sedihmu.

Ngawur 1.0

Karena waktu yang mempertemukan kita.
Dan karena waktu pula yang memisahkan kita.
Tapi setiap perjalan waktu yang berputar kita selalu membuat kenangan.
Kenangan akan suka maupun duka.
Inginku putar setiap detik waktu itu.
Karena di setiap detiknya selalu tersirat senyummu.
Tak ada waktu yang abadi tak ada waktu yang berputar tak ada waktu berulang tak ada waktu yang berjalan mundur karena waktu akan terus maju.

Thursday, October 13, 2016

Ngawur 0.9

Hanya bualan yang bisa ku ucapkan.
Hanya janji bisa ku katakan tapi tidak bisa ku lakukan.
Apakah aku layak di sebut manusia yang dapay kau percaya.
Pantas kah engkau selalu percaya padaku.
Jauhilah aku hinalah diriku.
Lebih baik aku sendiri tanpa seseorang di sampingku agar mulut ku tetap terkunci.

Ngawur 0.8

Nafas yang lembut bagaikan angin sejuk yang semilir.
Rona pipi merah mu bagaikan matahari yang terbit.
Wajahmu nan elok bagaikan keindahan alam.
Tapi senyum yang indah mengapa seperti gurun pasir yang tandus.
tatapan matamu dingin bagaikan kutub selatan tanpa penghuni.
Apa yang sedang kau pikirkan dan kau rasakan

Monday, October 3, 2016

ngawur 0.7

Umur yang membawa makmur
Umur mendapat sukur
Umur yang jadi tolak ukur
Umur yang bertambah uzur
Umur yang menanti Kubur